Minggu, Oktober 27, 2013
Komentar saya dalam Tulisan mengenai film "Taare Zamen Paar"
Cerita
ini menggambarkan tentang kehidupan,,dimana keluarga sangat berperan dalam
membangun karakter,kasih sayang dan perhatian menumbuhkan kecerdasan bagi
setiap insan di dunia, cerita ini menginngatkan siapa saja yang menontonnya
untuk lebih mendalami arti kehidupan, lebih memahami orang lain,,terlebih
perkembangan anak kecil,baik itu sebagai orang tua,,masyarakat umum, khususnya
guru, sebagai jembatan keberhasilan dari setiap insan di dunia ini, saya
mendapatkan banyak refleksi dari cerita tersebut, berikut saya paparkan
masing-masing tokoh dan penilaian saya terhadap mereka
seorang anak disleksia yang lahir dan tumbuh ditengah keluarga biasa yang
sederhana namun berkecukupan, kehidupan masa kecilnya normal, selayaknya anak
kecil lainnya, dia bisa tertawa, menangis, bercanda, berbicara dan selayaknya
anak seumurannya, dia tumbuh normal secara fisik, namun seiring berjalannya
waktu maka dia pun semakin berbeda dengan anak lainnya secara akademik, dia punya
cita-cita,dia punya hasrat, punya keinginan, tapi dia tidak mampu
mengungkapkannnya seperti kebanyakan anak lainya
peranan orang tua sangatlah penting dalam setiap tahap perkembangan anak,
bahkan bukan hanya pada anak-anak, peranan orang tua juga turut berpengaruh
dalam kehidupan orang dewasa, orang tua sebagai anggota lembaga keluarga
menjadi tempat anak pertama kali menimba ilmu sebelum kesekolah, Ishan memiliki
orang tua yang baik, seorang ibu yang sangat menyayanginya, siap membantunya
dalam pekerjaan rumahnya, menyiapkan semua kebutuhannya setiap hari, meskipun
terkadang ibunya terlihat emosi namun pada dasarnya hanya ibunya yang mengerti
emosinya (bukan penyakitnya), ibunya hanya mengenal pribadinya tetapi tidak
terhadap jiwanya, sebagai ibu rumah tangga, dia cukup cekatan untuk melakukan
ini itu, memberikan kasih sayang kepada setiap angota keluarga, namun dia tidak
dapat menemukan Ishan yang sebenarnya,
Ishan juga tercukupi secara financial, oleh Karena ayahnya sangat berorientasi
pada yang terlihat (materi dan prestasi), ayahnya memiliki ambisi yang baik
untuk membuat anaknya disiplin dan berprestasi,namun dia lupa untuk
memperhatikan perkembangan jiwa sang anak, mungkin karena kakak dari si Ishan
yang tumbuh normal secara fisik dan psikis,maka orang tuanya juga menerapkan hal
yang sama terhdap Ishan, sikap ayahnya membuat suatu tembok pemisah antara jiwa
si anak dengan jiwanya sehingga dia tidak dapat peka akan perasaan
anak-anaknya, dia tidak melakukan pendekatan terlebih dahulu terhadap anaknya
jika ada masalah,melainkan memerikan tuduhan dan interogasi yang membuat
karakter anaknya semakin hilang
selayaknya anak normal lainnya maka Ishan pun bersekolah
di sekolah biasa, secara fisik dia normal,sehingga sulit untuk membedakan dia
dari teman-temannya, sebenarnya dia telah memberikan tanda-tanda saat dia tidak
mampu menerima instruksi dari gurunya, namun gurunya tidak melakkukan
pendekatan yang baik terhadap dirinya, kurangnya pemahaman akan jiwanya membuat
potensi yang ada semakin terbelenggu, seharusnya sekolah mendidik dan mengajar,
selain itu sekolah juga sseharusnya mampu mengenal jika ada anak-anak yang
berbeda dalam sekolah tersebut, saya tidak melihat gurunya mengenali di dengan
baik, mereka hanya memberikan ilmu, mereka hanya melihat kognitif si anak
didik, dari sudut pandang pribadi mereka melihat affektif buruk si anak dan
menyimpulkanya sebagai suatu “kenakalan”.
sekolah yang baru, di dalam film tersebut, saya dapat
merasakan bahwa Ishan sangat tertekan dengan kehidupan barunya, dia harus
berdaptasi dengan orang- orang baru, guru-guru baru dan cara hidup yang baru,
saya dapat merasakan, bahwa meskipun fisiknya diam, namun jiwanya berteriak
minta tolong, dia butuh dipahami, butuh orang yang memahami perasaannya. Dia
cukup tangguh di sekolah barunya, meskipun masih dalam tahap adaptasi, untuk
seorang anak disleksia, dia cukup kuat untuk bertahan dari tekanan, gurunya
tidak memahami perbedaan dalam dirinya, gurunya hanya melihat dia seperti anak
normal lainnya yang butuh pengajaran lebih keras dan disiplin, sebenarnya guru
disekolah barunya baik, mereka mengajar dengan keras namun terlihat menyayangi
murid-muridnya, hanya saja, mereka tidak memahami Psikis Ishan.
Nikhumb, Dia guru yang bijaksana, dia memahami bahwa mendidik itu tidak harus kaku dan
tegang, dia mampu menciptakan suasana belajar yang santai namun tetap dalam
koridor pengajaran yang disiplin, dia memperhatikan setiap peserta didiknya,
dia memiliki kepekaan akan perbedaan pribadi ishan, dia tidak memaksakan anak
didiknya mengikuti seperti yang dia mau, dia memerikan inspirasi bagi peserta
didiknya dan memberikan waktu untuk berexplorasi sesuai kemampuannya
masing-masing, guru ini melakukan pendekatan persuasif terhadap Ishan, sehingga
dia tahu cara untuk memberikan cara pengajaran yang tepat untuk memunculkan
potensi yang ada dalam dirinya.
Di
akhir cerita, diberikan makna, bahwa cara dan peranan guru sangatlah penting
dalam menyampaikan ilmu kepada peserta didik, saya dapat melihat bagaimana
Ishan penuh dengan emosi,berterimakasih kepada gurunya dalam bentuk isyarat,
memeluk dan menunjukkan expresi adalah ungkapan
dari dalam hati seorang Ishan, dia tidak mendendam kepada ayahnya, dia
ceria dan penuh sukacita saat berkumpul kembali dengan keluarganya.
//pikir dulu sebelum copy-paste//
//tulisan dan analisa sendiri// marletiginting
"Tulisan Pertama Saya//Harapan ke-3 Lomba Esai Kreatif se-FKIP"
Indonesia.!!!
Hemm… bagaimana perasaan anda saat menyebutkan nama Negara anda ?? biasa
sajakah, bangga, terharu, kecewa, atau adakah sebuah perasaan yang menggelitik
dihati kecil anda yang tidak mampu anda ungkapkan denga kata-kata.pernahkah
anda membayangkan bagaimana Indonesia bisa menjadi Negara merdeka, pernahkah
anda merenungkan arti dari Negara Indonesia bagi anda, ataukah anda hanya
menerima “takdir” sebagai bangsa
Indonesia karena dilahirkan di Negara republik Indonesia ini, dear pembaca,sebenarnya kita tahu
bagaimana keadaan kita saat ini, kita tahu permasalahan Negara kita, kita tahu
prestasi-prestasi Negara kita baik yang positif maupun yang negatif, kita hidup
di Negara ini, setiap hari kita menjadi saksi dan pelaku atas apa yang terjadi
dengan Negara kita, dari bangun pagi sampai bangun pagi lagi kita tetap
beridentitas sebagai warga Negara republik Indonesia. pernahkah terfikir oleh
kita bahwa sebagai generasi muda kita adalah masa depan bangsa ini, masa depan
Negara RI ini, pernahkah anda berangan-angan bahwa anda akan menjadi orang yang
sangat merpengaruh besar dalam
perkembangan bangsa dan Negara Indonesia ini, pernahkah terfikir oleh anda bahwa
suatu saat nanti anda akan merubah Indonesia kearah yang lebih baik, mencerdaskan
kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, seperti yang ada tertulis dalam
pembukaan UUD 1945, anda akan tercatat dalam sejarah atas peranan anda untuk Negara
republik Indonesia, namun diatas segalanya itu anda harus punya iman sesuai
agama dan kepercayaan anda, bahwa menjadi orang penting tidak semata-mata untuk
kepopuleran diri secara egois. kita harus tetap memelihara rasa nasionalisme dlm
diri kita.jadilah harapan, Karena kita adalah masa depan, jangan hanya
berharap, simpan kritikan yang akan menjatuhkan mental bangsa kita.sebagai orang
yang berpendidikan kita harus tahu waktu dan tempat untuk memberikan
kritikan. untuk menjadi sesorang yang berpengaruh besar kita harus mulai dari
hal kecil, mulailah dari dirikita, keluaraga kita,lingkungan kita, berikan
motivasi positif bagi orang-orang disekitar kita, pahamilah dasar-dasar dan
pedoman Negara ini, pupuklah terus rasa nasionalime dalam dirimu, seperti yang
sudah kita, ketahui jika kita melakukan bagian kita dengan maximal dan percaya
akan hasilnya, lihatlah Tuhan juga akan melakukan bagianNya untuk
umatNya. menjadi masa depan bangsa tidak harus menjadi Pejabat, Presiden, MPR, DPR,
atau apa saja yang berkedudukan tinggi juga tidak harus menjadi orang yang kaya
materi, memang, salah satu jalan kita untuk merealisasikan mimpi kecintaan kita
terhadap Negara ini adalah menjadi pejabat, namun tidak jarang kita melihat para
pejabat kita tersandung kasus, mengapa bisa demikian?? semuanya kembali kepada
pribadi masing-masing, nilai-nilai yang mereka anut, prinsip-prinsip yang mereka
pegang dan yang paling penting dari semuanya adalah iman percaya terhadap TYME, sebenarnya
kita sudah sangat tahu tentang hal diatas namun pada perjalannya banyak orang
yang tergelincir karena “tidak berhati-hati melangkah” dalam mengemban tugas.
Ada
istilah mengatakan seperti ini:coins
always make sounds,but paper moneys are always silent.so, when your value increases,keep yourself silent and
humble, yang mau saya katakan adalah tidak harus banyak bicara untuk
menunjukkan siapa dirimu,sehebat apa dirimu,biarlah orang yang menilai dirimu
dari kepribadianmu,peran sertamu dan kecintaanmu terhadap Negara ini,sebenarnya
kita sudah tahu hal ini,namun kita jarang mempraktekkanya dalam kehidupan
sehari-hari,sekali lagi tekankan pada diri kita untuk talk less and do more .
Mahatma
Gandhi,apa yang ada dalam pikiran anda mendengar nama ini ?? ya,kita sering
mendengar “cerita” nya dari guru,dosen,motivator-motivator dunia dan bahkan di
gereja,siapa sebenarnya beliau ?? mengapa hampir seluruh prinsip-prinsip
hidupnya telah dibukukan, dan setiap prisip-prinsip tersebut telah dijadikan best inspirational think oleh berbagai
bangsa dan Negara,sangat benar bila dalam pikiran anda bahwa beliau adalah
pelopor kemerdekaan Negara India,ya,Negara India adalah Negara tetangga
RI,walaupun tetangga jauh,,banyak kesamaan diantara keduanya,sama-sama pernah
dijajah dan berperang,sama-sama Negara berpenduduk padat “bersertifikat”, namun
India memenangkan peperangan tanpa berperang, hebat bukan….!!!! Mahatma Gandhi tidak memotivasi rakyat india
untuk perang terbuka agar mendapatkan kemerdekaan,singkatnya,beliau mengajarkan
silent war,, beliau menerapkn itu
pada dirinya,dan mengajarkannya kepada rakyat India, apa itu silent war??
Sebenarnya anda sudah tahu hal ini,namun saya katakana kembali bahwa setelah
melihat keadaan rakyat india yang demikian lemah, kemiskinan,perbudakan,dan
hilangnya mental rakyat, maka beliau mengajarkan 3 prinsip,yaitu mencintai
,memakai dan membeli produk
local,perjuangan itu membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melihat
dampaknya,namun sejarah mencatat keberhasilannya,sebenarnya kita sudah
mengetahui hal itu, namun kita tidak memaknainya, kebanyakan dari kita hanya
menganggap itu sebagai pelajaran sejarah,dan itulah kesalahan kita sebagai masa
depan bangsa.
Be content with what you have
rejoice in the way things are you
realize there is nothing lacking the whole world belongs to you, pernahkah
anda mendengar kalimat ini diucapkan oleh seseorang?? Atau pernahkah anda
membacanya dalam sebuah buku?? Ini adalah ucapan dari seorang guru kepada
muridnya saat menempa mental muridnya setelah mengalami tragedi di negaranya..
ya.. ini adalah kalimat yang di ucapkan oleh Lao Tzu kepada korban yang selamat
dari peristiwa Bom Atom di Nagasaki.satu fakta yang mungkin sudah anda ketahui
bahwa pertanyaan pertama yang dilontarkan pemerintah Jepang setelah peristiwa
itu terjadi adalah “ berapa guru yang masih hidup??”. Ya,mereka mencari dan
mengumpulkan para guru untuk menempa kembali mental bangsa yang pada saat itu
“hancur”. dan lihat…..!! beberapa tahun
setelah kehancuran itu mereka mampu “bangkit” kembali. ini suatu kenyataan yang
sangat menyanjung peran guru,di Jepang guru sangatlah dihormati,masa depan
bangsa dan Negara dipercayakan ditangan sang guru dan guru besar,tidak hanya
siswa,mahasiswa yang hormat kepada guru bahkan para pejabat Negara pun hormat
kepada sang guru.bisa dikatakan bahwa di Jepang standart seorang guru bisa di
katakan Completely padegook
,atau pendidik yang sempurna, Dan sekali
lagi kita sudah snagat tahu tentang hal ini,namun kita hanya sekedar tahu,kita adalah masa depan bangsa
dan Negara ini,kita harus banyak belajar dan evaluasi untuk menjadi berarti di
masa depan,, jika ada orang yang bertanya kepada kita mengapa kita menempuh
jalan kita yang sekarang sebenarnya kita sudah tahu jawabannya,,namun
kebanyakan dari kita menjawab “jalanin aja dulu”, jika kita masih memiliki
jawaban seperti itu,sekarang saatnya untuk merubah perilaku berfikir kita.mulailah
dari sekarang,dari diri sendiri,berprinsip dan beriman seperti faith
small at a mustard seed. Maka anda akan melihat hasilnya di masa depan. karena waktu menuai akan segera tiba...
//pikir dulu sebelum dicopy-paste//
//kalangan sendiri//hanya untuk perenungan dan implementasi//tidak untuk diperdebatkan//
Sedikit Tentang Jemaat Filipi
Surat
Paulus kepada jemaat Filipi disebut sebagai surat yang paling pribadi diantara
surat lainnya, kota Filipi dikenal sebagai propinsi Romawi dan pangkalan militer
tentu ada kendala yang dihadapi oleh
jemaat untuk berkembang, baik dari dalam
maupun dari luar persekutuan kota Filipi banyak beranggotakan jemaat wanita,
diperkirakan oleh Lidia, teman seperjuangan mereka dalam pekabaran Injil.
Jemaat
Filipi adalah jemaat pertama di Eropa, oleh Paulus, Timotius, Silas dan Lukas,
jemaat Filipi sangat setia terhadap Paulus , Paulus sempat mengunjungi mereka
untuk kedua kalinya pada perjalanan misinya yang ketiga, diperkirakan Lukas
ditinggal di Filipi untuk memelihara jemaat sehingga terus berkembang dan tidak tawar hati meskipun sempat dianiaya dan
mendapat tekanan dalam perkembangannya[1]. Paulus juga menyebut jemaat Filipi dengan
sebutan “orang-orang kudus”, jemaat Filipi
memiliki hubungan yang baik dengan Paulus dan Rasul yang lainnya,
sehingga jemaat ini sering juga mengirim bantuan kepada Paulus(saat di
Makedonia), namun bantuan agagnya berkurang karena perjalanan Paulus yang jauh,
namun mendengar kabar tentang pemenjaraan Paulus membangkitkan simpati jemaat
ini untuk mengumpulkan dana dan mengirimnya melalui Epafroditus, yang juga
mengalami penderitaan dalam kunjungannya kepada Paulus (Filipi pasal 2).
Kesemuanya kisah itu dituliskan oleh Paulus dalam suratnya kepada jemaat Filipi, surat ini bukan surat teguran seperti surat lainnya, memang memiliki kemiripan dalam hal gaya
bahasa dan kosa kata dengan surat Roma, Paulus menulis surat ini sebagai ucapan
syukur dan sebagai motivasi kepada jemaat Filipi untuk tetap menjaga
persekutuan dan menjaga iman mereka tetap kepada Kristus, karena Paulus mengetahui adanya ajaran palsu dan bahaya perpecahan
gereja, maka Paulus mengingatkan jemaat
agar waspada, Paulus member pujian kepada jemaat Filipi karena keteguhan
iman mereka, sehingga Paulus terlihat dan kasih sayang kepada jemaat ini.
Surat
yang diperkirakan ditulis tahun 61 M ini dapat disimpulkan dengan dua topik
yaitu Berita Injil dan Sukacita, sekalipun Paulus berada dalam penjara, dia
tetap menggambarkan sukacita dalam suratnya dan Injil tidak henti-hentinya diberitakan baik
dengan tujuan tulus maupun dengan tujuan palsu, hal ini tetap disyukuri oleh
Paulus hingga Injil juga menembus istana kekaisaran, dan pemenjaraan paulus
berdampak baik bagi kehidupan agama Kristen karena diizinkan secara resmi oleh
pemerintah sipil, mendapat keamanan hukum
dan keluar dari naungan panji Yudaisme dan berdiri sebagai suatu gerakan
yang merdeka[2].
RESPON
BACA
Di
dalam surat Filipi dapat kita temukan contoh kehidupan Kristen yang baik,
keteguhan iman jemaat Filipi membuat hati mereka tidak tawar meskipun mendapat
penganiayaan, kesetiaan mereka terhadap Paulus juga bukan hal yang mudah untuk
dipertahankan, banyak perselisihan diantara mereka ketika perbedaan timbul
dalam persekutuan, namun mereka tetap bersatu hati untuk saling menopang,
melalui penguatan yang dari Paulus juga mungkin didikan dari Lukas yang
membantu jemaat untuk tetap setia. Contoh yang diberikan jemaat Filipi dapat
dijadikan pedoman untuk kehidupan sebagai jemaat sekarang ini.
Kehidupan
Paulus sebagai Rasul tidaklah mudah, mendapat tekanan bukan hanya dari luar,
tetapi juga dari jemaat yang dilayaninya, namun hal ini dirasakan berbeda dari
jemaat Filipi, Paulus dengan penuh syukur dan sukacita melihat perkembangan
kehidupan jemaat Filipi, dengan penuh kasih sayang memberikan satu pedoman
untuk menjadi berbeda sebagai anak-anak Allah (Flp 2:14-15).Rasul Paulus
memberikan kesaksian tentang dirinya, kehidupan rohaninya yang tidak mudah,
namun dengan percaya diri dia memotivasi jemaat Filipi “untuk bertambah berani
berkata-kata tentang Firman Allah dengan tidak takut, (Flp 1:14)
Paulus
tidak mengatakan bagaimana kondisinya di dalam penjara, dia tidak terlalu
mengutamakan kehebatan dirinya dalam surat-suratnya, tetapi lebih kepada karya
Kristus(makna Kristologi) dalam hidupnya, Paulus berkata bahwa “… Hidup adalah
Kristus dan mati adalah keuntungan (Flp 1:21). Pribadi Paulus yang telah
mengenal Kristus dan ambisinya akan keselamatan jemaat dalam Kristus membuat
tidak takut lagi akan kematian, Paulus bersyukur dan bersukacita atas
kepedulian jemaat Filipi terhadap dirinya, dan dia sekali lagi berterimakasih
atas kepedulian itu, memberikan pujian kepada mereka sebagai jemaat yang
berbeda diantara jemaat yang pernah dilayaninya. Dan juga memberikan nasihat
kepada jemaat Filipi untuk tidak kwatir akan hal kekurangan dan kelimpahan karena
“segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku
(Flp 4:13)[3]
"pikir dulu sblm di copy-paste"
//sumber pembelajaran dibawah ini//tugas kuliah//tidak untuk diperdebatkan//kalangan sendiri
[1] Diktat Matakuliah Pembimbing &
Pengetahuan Perjanjian Baru II, Dosen Pengampu Jeheskiel
Saudale, S.Th, M.PAK
[2] Buku Survei Perjanjian Baru oleh Merrill C.
Tenney, Gandum Mas revisi tahun 1961
[3]
Teks Alkitab Terjemahan Baru(TB), LAI 1974, Cetakan ke-36 tahun 2005
Resensi Buku "Seri Selamat//Andar Ismail"-Laporan Baca dan Renungan
Buku seri selamat sehati ini memberikan suatu pengertian yang gamblang bagaimana kita dapat menerapkan kehidupan yang sehati dan sepikir, sehati dengan orang-orang disekitar kita, dirumah, di kampus, ditempat kerja, orang-orang yang baru kita kenal, kita bisa sehati, kita bisa sepikir. Melalui buku ini, untuk bisa hidup sehati dan sepikir dengan orang-orang sekitar, terlebih dahulu kita harus sehati dengan Kristus, lalu bagaimana seorang Andar Ismail dapat membantu pembaca melalui tulisan untuk sehati sepikir dengan Kristus? Dikatakan bahwa tulisan adalah gambaran kepribadian, dengan membaca buku ini, pembaca dapat mengenal bagaimana seorang Andar Ismail yang telah sehati dengan Kristus dalam menjalani kehidupannya, memberikan pemahaman yang sederhana dan mudah dimengerti, dengan mengenal pribadinya melalui tulisannya pembaca pun dapat merenungkan dan membayangkan bagaimanakah kehidupan sehati dan sepikir.
Hal utama yang menjadi pegangan untuk hidup sehati diberikan melalui Filipi 2:5 ; 4:2, untuk menjadi sehati dengan Allah memang susah, untuk itu perlu memahami Pribadi Kristus terlebih dahulu melalui Firman-Nya, sebagaimana jemaat Filipi memiliki hubunngan yang intim dengan Rasul Paulus pada masa pelayanan Rasul Paulus demikian juga kita dengan Kristus, memang dengan kasat mata kita tidak dapat melihat Pribadi Kristus, tapi kita dapat mengenal-Nya melalui hadirat-Nya, melalui 33 bab renunngan ini kita akan semakin dengan Kristus, mengenal Pribadi-Nya dan menjadi sehati dengan-Nya.
Kristus memberi kita teladan hidup melalui Firman-Nya, bagaimana menjadi Kristen yang sejati, buku ini memberikan gambaran bagaimana Kristus menjalankan aturan agama yang dulu dianut oleh orang tuanya, namun Kristus meberikan suatu pemahaman yang baru, Kristus tidak menngajak orang untuk menjadi penganut agama Kristen, Kristus mengajar dengan pemahaman yang liberal, setiap orang yang memahaminya maka mereka mengikut-Nya, berusaha mengenal pribadi-Nya dan hasilnya, banyaklah murid yang menjadi sehati dengan-Nya memiliki iman yang baru, pemikiran mereka mnejadi terbuka, dan semakin bertumbuh dalam bimbingan Roh Kudus setelah Kristus tidak lagi bersama-sama dengan mereka secara jasmani. Banyak teladan yang dapat dijadikan pegangan untuk seorang Kristen jaman sekarang supaya menjadi sehati juga dengan Kristus, kita dapat mengikuti teladan Rendah hati dan Gaya hidup (melayani) yang diberikan Kristus melalui Yohanes 13:12-15, menjadi rendah hati dan meniru gaya hidup Kristus tidak lantas kita menjadi sehati dengan Dia, harus ditilik hingga kedalaman hati masing-masing sejauh mana kita melakukan tindakan itu untuk memuliakan Kristus, jika motivasi kita hanya untuk citra diri pribadi maka kita belum sehati sepikir dengan Kristus.
Lalu seperti apalagi yang harus dilakukan? perlu direnungkan, bagaimana sikap kita selama ini sebagai orang Kristen, kita selalu menguduskan hari sabat, tidak melakukan pekerjaan, hanya ke gereja, mendengarkan Khotbah, memberi persembahan dan memberi puji-pujian lalu pulang, diam dirumah untuk menguduskan hari sabat, apakah benar demikian cara hidup yang meniru teladan Kristus? perlu kita telaah lagi bagaimana Kristus bertemu dengan Elia dan Musa, dan dalam Percakapan itu dikatakan bahwa Ia akan menderita, seorang Raja, Guru, Mesias yang menderita untuk menunjukkan teladan yang sebenarnya, Kristus turun dari tahta kemulian-Nya untuk memberikan teladan, dan hal ini sering kita lupakan, terkadang kita sama dengan petrus yang memilki pola pikir yang keliru dalam memahami Kristus, sehingga kita susah untuk menjadi sehati dan sepikir. Kita semua sama dimata Kristus, tidak ada miskin atau kaya, tidak ada minoritas atau mayoritas, yang Kristus mau adalah kita mencari kehendak-Nya untuk menjadi anak-anak yang sehati dan sepikir dengan-Nya, jika Kristus memberi kita teladan dengan menghapus garis pemisah Yahudi dan samaria, lalu mengapa kita masih bersift exclusive terhadap agama lain dalam kehidupan sekarang? (hal ini harus direnungkan secara sungguh-sungguh). Untuk menjadi sehati dengan Kristus kita tidak dapat menggunakan akal pikiran kita yang terbatas, kita harus berserah penuh kepada-Nya dan kita butuh bimbingan roh kudus untuk dapat sehati dengan-Nya. Kristus datang bukan untuk memenuhi keingina kita melainkan supaya kita memahami kehendak-Nya.
Untuk menjadi sehati dengan Kristus kita harus berpedoman pada matius 16:24 dalam kehidupan sehari-hari, kita harus mampu menyangkal diri dan menderita, artinya yang kita utamakan adalah kehendak Kristus, bukan kehendak pribadi, untuk menjdai sehati dengna Kristus kita harus menghadapi penderitaan, karena seringkali di dalam penderitaanlah iman menjadi nyata, menjadi pengikut Kristus yang sehati dengan-Nya tidaklah gampang, kita dituntut untuk kritis, sigap dan gesit dalam menghadapi dunia, jika kita sehati dengan Kristus maka kita dapat berdiri teguh pada prinsip iman Kristen dan tidak mudah terpengaruh kehidupan dunia. Sehati dengnan Kristus mengajari kita untuk tidak khawatir akan hal apa pun yang berhubungan dengan dunia, Kristus tidak melihat status sosial tetapi melihat kesungguhan hati. Sehati dengan Kristus juga damai dalam menjalani kehidupan, menjalani kehidupan bersama dengan orang tua, dengan anak-anak dan dengan semua orang, sehati sepikir berarti seperasaan, sependapat dan searah tujuan, bukan berarti tanpa perbedaan, lalu bagaimana supaya sehati dalam Tuhan? dalma buku ini diberikan contoh seperti Sintikhe dan Eoudia yang dinasihati Paulus,artinya bukan hanya akur saja, melainkan terus belajar seumur hidup dan mencari kehendak Kristus dalam dalam setiap perkara. Terkadang kita tidak sepaham, tetapi jangan hal itu menimbulkan perpecahan, tetapi jadikanlah itu pelajaran dan bersama-sama mencari kehendak Tuhan melalui perkera tersebut.
Dalam buku selamat sehati ini, banyak hal yang dipaparkan secara sederhana, seri selamat sehati ini tidak hanya melulu membahas cara-cara dan tips sehatis sepikir, tetapi juga berkaitan dengan seri selamat berkembang dan seri selamat mengikut Dia, selamat berteman, memberikan kita satu pemikiran yang luas yang saling berkaitan sebagai orang Kristen yang pemikirannya tidak sempit pada aturan aturan tetapi lebih kepada hidup yang fungsional, pemahaman yang dituturkan melalui buku ini membuat kita seolah-olah berada pada suatu realita yang digambarkan, jika kita telah mampu hidup sehati dengan Kristus maka kita siap untuk melihat dunia lebih luas lagi dalam kacamata Kristen, dan tentu apapun kecaman yang kita lihat terhadap Kristen, kita tetap dapat menjaga iman untuk tetap sehati sepikir dengan Kristus dalam menanggapi banyak tantangan, tentu tidak gampang, terkadang kita akan goyah, sama seperti Yohanes dan Petrus dalam hal mengikut dan memercayai Kristus, mungkin kita juga mengalami hal sama dengan orang terkasih kita, tetapi sperti disebutkan diatas, kita harus mampu mencari kehendak Kristus dalam segala perkara.
Pesan yang dapat diambil dari buku ini adalah: semoga buku selamat sehati ini besar makna dan besar guna bagi pembaca, sehingga membuat pemabaca sepikiran dan seperasaan, sejiwa dan sehati dalam pencarian dan mempertahankan iman.
(kalangan sendiri//tidak untuk diperdebatkan//" Andar Ismail-Buku Seri "Selamat Sepikir dan Sehati"//)
Langganan:
Postingan (Atom)